Semua bid’ah itu sesat?
Posted by Unknown on Wednesday, November 12, 2014 | 0 comments
Semua bid’ah itu sesat
Menurut kyai-kyai katanya bid’ah itu ada bid’ah hasanah dan ada bid’ah sayyiah, mana itu yang benar?
Kalau bid’ah Dholalah itu lafadnya umum, tiap-tiap lafad umum yaitu biasanya kemasukan takhsis, contohnya:
Hadits:
كُلُّ شَيْئٍ خُلِقَ مِنَ اْلمَاءِ
Segala sesuatu itu dibikin dari air
Apakah malaikat juga dibikin dari air? Iblis apakah dari air?
Hadits:
كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ وَكُلُّ خَمْرٍ حَرَامٌ
Segala yang memabukan itu khomer, dan semua khomer itu haram
Kecubung itu memabukan, apakah itu juga namanya khomer? Khomer bagi orang yang مُضْطَرٌّ apakah juga haram hukumnya?
Hadits:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَتِهِ
Semua kamu itu penggembala, dan semua kamu itu ditanya dari hal ro’iyahnya
Apakah
orang gila dan orang makruh, juga masuk dalam hadits ini? Kesemuanya
itu dijawab tidak? Demikian pula kalau bid’ah dholalah. Apakah karena
hadits ini maka saudara sampai hati mengatakan bahwa perbuatan Utsman
bin Affan yang memerintahkan adzan jum’at dua kali itu dholalah? Dan
Umar bin Khottob yang menjalankan tarawih dua puluh rakaat itu juga
dholalah? Baca Barzanji yang isinya sejarah Maulid Nabi itu juga
dholalah? Mendirikan pondok pesantren dan madarasah itu juga dholalah?
Dan saudara sendiri yang tidak dholalah. Apalagi kalau menurut riwayat
yang diriwayatakan oleh Ad Dailamy Fi Musnadil Firdausi, hadits itu
berbunyi:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ إِلاَّ فِي عِبَادَةٍ
Kami persilahkan melihat Kunuzul Haqoiq fi Hadits Khoirul Kholaiq juz Tsani Shohifah 39.
Bagaimana kebenaran hadits berikut?
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هذَا مَا َليْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Hadits
itu memang benar diceritakan oleh Bukhori wa Muslim wa Abi Dawud wa
Ibnu Majah dari Aisyah, akan tetapi perhatikanlah benar-benar
terjemahannya! “Barang siapa mengada-ada (menimbulkan) di dalam agama
kita ini, sesuatu yang tidak bersumber darinya, maka ia ditolak”. Lalu
apalagi yang saudara maksud? Kalau kita mengerjakan sholat shubuh empat
rakaat, atau sholat mayit pakai ruku’, sujud, itu memang ditolak, sebab
yang demikian itu tidak ada sumbernya dari agama. Adapun yang ada
sumbernya dari agama, sebagaimana masalah-masalah yang disebut dimuka
(adzan jum’at dua kali, tarawih dua puluh rakaat dan lain sebagainya) ia
tidak termasuk yang ditolak.
Sesungguhnya apakah yang disebut bid’ah itu?
Memang arti Bid’ah ini sesungguhnya harus ditanyakan terlebih dahulu, sebelum disodorkannya hadits:
كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
Bid’ah itu ada dua macam:
1.Bid’ah syar’iyah
2.bid’ah lughowiyah.
Tiap-tiap ucapan, perbuatan atau i’tikad yang tidak bisa disaksikan kebenarannya oleh ushulis syar’iyah (Al Kitab, Sunah, Al Ijma’, Qiyas) maka itu Bid’ah Mardudah. Inilah yang dimaksud oleh haditsnya Aisyah tersebut di atas. Ini pula yang disebut Bid’ah Syar’iyah.
Adapun Bid’ah lughowiyah, yaitu segala yang belum pernah terjadi pada zaman Rasululah SAW.Bid’ah lughowiyah terbagi menjadi lima:
Bid’ah Wajibu Ala Kifayah, misal mempelajari Al Ulumul Arabiyah sebagai alat masuk memahami Al-Qur’an Dan Hadits.
•Bid’ah Muharromah, misanya seperti I’tiqod dan hal ihwal ahli bid’i yang bertentangan dengan thoriqoh Ahli Sunnah Wal Jama’ah.
•Bid’ah
Mandubah, yaitu perbuatan-perbuatan yang baik tidak terjadi pada zaman
RasulullahSAW.seperti mendirikan madrasah-madrasah untuk memudahkan
cara-cara memberi pelajaran agama kepada murid-murid.
•Bid’ah Makruhah, misalnya seperti menghias masjid dengan hiasan yang berlebih-lebihan.
•Bid’ah Mubahah, sepeti bermewah-mewah dalam makan minum.
0 comments for "Semua bid’ah itu sesat?"
Leave a reply